Jumat, 31 Januari 2014

TEKHNIK BUDIDAYA LEBAH MADU



Teknik Budidaya Lebah Budidaya Petani. Lebah adalah sekelompok besar serangga yg dikenal karena hidupnya berkelompok meskipun sebenarnya tdk semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dlm suku atau familia Apidae (ordo Hymenoptera). Berikut adalah cara beternak lebah :


1. SEJARAH SINGKAT LEBAH
Lebah merupakan insekta penghasil madu yg telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon & tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yg yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) & sebagainya. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan lebah dgn memakai gelodog kayu & pada saat ini dgn sistem stup. Di Indonesia Lebah ini mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa disebut tawon gung, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi & sebagainya. Di Tapanuli disebut harinuan, di Kalimantan disebut wani & di tataran Sunda orang menyebutnya tawon Odeng.
Teknik Budidaya Lebah

2. SENTRA BUDIDAYA LEBAH
Di Indonesia sentra Budidaya Lebah masih ada di sekitar Jawa meliputi daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dgn jumlah produksi sekitar 2000–2500 Ton untuk lebah budidaya. Kalimantan & Sumbawa merupakan sentra untuk madu dari perburuan lebah di hutan. Sedang untuk sentra perlebahan dunia ada di CIS (Negara Pecahan Soviet), Jerman, Australia, Jepang & Italia.

3. JENIS LEBAH
 Lebah termasuk hewan yg masuk dlm kelas insekta famili Apini & genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yg banyak terdapat di Indonesia adalah A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul Lebah yg sering dibudidayakan adalah jenis A. mellifera. Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya:
  1. Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun Jepang.
  2. Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani & Italia serta di daerah sekitar Mediterania.
  3. Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dgn daerah penyebaran sub tropis & tropis Asia seperti Indonesia, Philipina & sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian.
  4. Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dgn tawon
    klanceng. [ Jenis Lebah/ Tawon ]
4. MANFAAT LEBAH
Produk yg dihasilkan Lebah adalah madu:
  1. Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan yg sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika & farmasi.
  2. Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina & penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan.
  3. Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan/ kepentingan farmasi.
  4. Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi & kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran.
  5. Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit & membunuh virus influensa.
Keuntungan lain dari Beternak Lebah madu adalah membantu dlm proses penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil yg lebih maksimal. [Manfaat Lebah]

5. PERSYARATAN LOKASI LEBAH
Suhu ideal yg cocok bagi Lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini Lebah dapat beraktifitas normal. Suhu di atas 10 derajat C lebah masih beraktifitas. Di lereng pegunungan/dataran tinggi yg bersuhu normal (25 derajat C) seperti Malang & Bandung lebah madu masih ideal dibudidayakan. Lokasi yg disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari keramaian & banyak terdapat bunga sebagai pakannya.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA LEBAH
Dalam budidaya lebah madu yg perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya, kandang lebah modern (stup), pakaian kerja & peralatan Syarat yg utama yg harus yg dipenuhi dlm budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah & ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. dlm satu koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh untuk memimpin koloni.
A. Penyiapan Sarana & Peralatan
1.Kandang Lebah
1.      Suhu
Perubahan suhu dlm stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dlm stup tetap stabil. yg umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm.
2.      Ketahanan terhadap iklim
Bahan yg dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yg selalu berubah, kokoh & tidak mudah hancur atau rusak.
  1. Konstruksi
    Konstruksi kandang tradisional dgn menggunakan gelodok dari bambu, secara modern menggunakan stup kotak yg lengkap dengan framenya.
Peralatan
·         Peralatan yg digunakan dlm budidaya lebah terdiri dari: masker, pakaian kerja & sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, sangkar ratu, sapu & sikat, tempat makan, pondamen sarang, alat-alat kecil, peralatan berternak ratu & lain-lain.
B. Pembibitan Lebah. 
1. Pemilihan Bibit & Calon Induk 
  • Bibit lebah unggul yg di Indonesia ada dua jenis yaitu A. cerana (lokal) & A. mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dlm satu koloni lebah dapat produksi maksimal. ratu A. cerana mampu bertelur 500- 900 butir per hari & ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari. Untuk mendapatkan bibit unggul ini sekarang tersedia tiga paket pembelian bibit lebah:
      1. paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dgn 5 lebah pekerja.
      2. paket lebah terdiri dari 1 ratu dgn 10.000 lebah pekerja.
      3. paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu & 10.000 lebah pekerja lengkap dgn 3 sisiran sarang.
  • Perawatan Bibit & Calon Induk Lebah
    1. Lebah yg baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan & dimasukkan ke dlm stup yg telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut tidak dapat diganggu karena masih pada masa adaptasi sehingga lebih peka terhadap lingkungan yg tidak menguntungkan. Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan & pemeliharaan rutin.
    2. Sistem Pemuliabiakan
      Pemuliabiakan pada Lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yg sudah umum dilaksanakan adalah dgn pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yg diletakkan dlm sisiran. Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu & Lebah pekerja unggul.
    3. Reproduksi & Perkawinan
      Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, Lebah pekerja & Lebah jantan. Alat reproduksi Lebah pekerja berupa kelamin betina yg tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna & berfungsi untuk reproduksi. Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yg akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati & sperma akan disimpan dlm spermatheca (kantung sperma) yg terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.
    4. Proses Penetasan
      Setelah kawin, Lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yg masih kosong dlm sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yg telah yg berisi telur akan diisi madu & tepung sari oleh lebah pekerja & setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yg nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dlm sisiran adalah:
      1. Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur & biasanya terletak di pinggir sarang.
      2. Sel calon pejantan, ditandai dgn tutup menonjol & terdapat titik hitam di tengahnya.
      3. Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata & paling banyak jumlahnya.
Lebah madu merupakan serangga dgn 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa & serangga dewasa. Lama dlm setiap tingkatan punya perbedaan waktu yg bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah:
  1. Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, iatirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari.
  2. Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari.
  3. Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Selama dlm periode larva, larva-larva dlm tabung akan makan madu & tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan & minum, di masa ini terjadi perubahan dlm tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai asal selnya.
  • Pemeliharaan Lebah
    1. Sanitasi, Tindakan Preventif & Perawatan Lebah
      Pada pengelolaan Lebah secara modern lebah ditempatkan pada kandang berupa kotak yg biasa disebut stup. Di dlm stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau sisiran. dgn sistem ini peternak dapat harus rajin memeriksa, menjaga & membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari kotoran yg ada, mencegah semut/serangga masuk dgn memberi tatakan air di kaki stup & mencegah masuknya binatang pengganggu.
    2. Pengontrolan Penyakit
      Pengontrolan ini meliputi menyingkirkan Lebah & sisiran sarang abnormal serta menjaga kebersihan stup.
    3. Pemberian Pakan
      Cara pemberian pakan Lebah adalah dgn menggembala Lebah ke tempat di mana banyak bunga. Jadi disesuaikan dgn musim bunga yg ada. dlm penggembalaan yg perlu diperhatikan adalah :
      1. Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif.
      2. Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan).
      3. Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km.
      4. Luas areal, jenis tanaman yg berbunga & waktu musim bunga.
Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun secara drastis. Pemberian pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan untuk mengatasi kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat penggeembalaan. Pakan tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan Lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahan gula & air dgn perbandingan 1:1 & adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai & susu kering dgn perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya. [Pedoman Teknis Budidaya Lebah]

7. HAMA & PENYAKIT LEBAH

Penyakit Lebah
Di daerah tropis penyakit
Lebah jarang terjadi dibandingkan dgn daerah sub tropis/daerah beriklim salju. Iklim tropis merupakan penghalang terjalarnya penyakit Lebah. Kelalaian kebersihan mendatangkan penyakit. Beberapa penyakit pada lebah & penyebabnya antara lain:
    1. Foul Brood ; ada dua macam penyakit ini yaitu American Foul Brood disebabkan oleh Bacillus larva & European Foul Brood. Penyebab: Streptococcus pluton. Penyakit ini menyerang sisiran & tempayak lebah.
    2. Chalk Brood
      Penyebab: jamur Pericustis Apis. Jamur ini tumbuh pada tempayak & menutupnya hingga mati.
    3. Stone Brood
      Penyebab: jamur Aspergillus flavus Link ex Fr & Aspergillus fumigatus Fress. Tempayak yg diserang berubah menjadi seperti batu yg keras.
    4. Addled Brood
      Penyebab: telur ratu yg cacat dari dlm & kesalahan pada ratu.
    5. Acarine
      Penyebab: kutu Acarapis woodi Rennie yg hidup dlm batang tenggorokkan Lebah hingga lebah mengalami kesulitan terbang.
    6. Nosema & Amoeba
      Penyebab: Nosema Apis Zander yg hidup dlm perut Lebah & parasit Malpighamoeba mellificae Prell yg hidup dlm pembuluh malpighi Lebah dan akan menuju usus.
Hama Lebah
Hama yg sering mengganggu lebah antara lain:
    1. Burung, sebagai hewan yg juga pemakan serangga menjadikan Lebah sebagai salah satu makanannya.
    2. Kadal & Katak, gangguan yg ditimbulkan sama dgn yg dilakukan oleh burung.
    3. Semut, membangun sarang dlm stup & merampas makanan Lebah.
    4. Kupu-kupu, telur kupu-kupu yg menetas dlm sisiran menjadi ulat yg dapat merusak sisiran.
    5. Tikus, merampas madu & merusak sisiran.
Pencegahan Serangan Penyakit & Hama Lebah
Upaya mencegah serangan penyakit & hama tindakan yg perlu adalah:
  • Pembersihan stup setiap hari.
  • Memperhatikan abnormalitas tempayak, sisiran & kondisi Lebah.
  • Kaki-kaki stup harus diberi air untuk mencegah serangan semut.
  • Pintu masuk dibuat seukuran Lebah. [ Hama dan Penyakit Lebah ]
8. PANEN LEBAH
  1. Hasil Utama Lebah
    Madu merupakan hasil utama dari Lebah yg begitu banyak manfaatnya & bernilai ekonomi tinggi.
  2. Hasil Tambahan
    Hasil tambahan yg punya nilai & manfaat adalah royal jelly (susu ratu), pollen (tepungsari), lilin lebah (malam) & propolis (perekat lebah).
  3. Pengambilan madu
    Panen madu dilaksanakan pada 1-2 minggu setelah musim bunga. Ciri-ciri madu siap dipanen adalah sisiran telah tertutup oleh lapisan lilin tipis. Sisiran yg akan dipanen dibersihkan dulu dari Lebah yg masih menempel kemudian lapisan penutup sisiran dikupas. Setelah itu sisiran diekstraksi untuk diambil madunya.
Urutan proses panen:
  • Mengambil & mencuci sisiran yg siap panen, lapisan penutup dikupas dgn pisau.
  • Sisiran yg telah dikupas diekstraksi dlm ekstraktor madu.
  • Hasil disaring & dilakukan penyortiran.
  • Disimpan dlm suhu kamar untuk menghilangkan gelembung udara.
  • Pengemasan madu dlm botol.

1 komentar: