Selasa, 21 Januari 2014

SENGATAN LEBAH BISA MATIKAN VIRUS HIV

Penyakit HIV/AIDS yang selama ini menjadi  momok menakutkan tak lama lagi akan ada obatnya. Saat ini Tim Peneliti Pusat Studi Perlebahan, Lembaga Penyakit Tropik/Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya sedang mengaji khasiat lebah untuk mematikan virus HIV (human immunodeficiency virus) yang menjadi penyebab penyakit AIDS.
Bagian lebah yang berguna mematikan virus HIV adalah bee venom atau racun yang dikeluarkan dalam sengatan lebah. Sementara propolis (lem lebah) berguna untuk meningkatkan ketahanan tubuh.
Kepala ITD Unair Prof Dr Nasronudin mengatakan, bee venom ini bukan hanya menghambat replikasi, tapi langsung membunuh virusnya.
”Sekali menyengat lebah akan mengeluarkan nano molekul. Nano molekul ini akan masuk aliran darah, mencari dan menemukan sel yang terpapar virus hiv. Maka sel itu akan dikejar dan dibunuh, tapi tidak pengaruhi sel yang lain,”terang Nasron saat dikonfirmasi, Rabu (18/9/2013).
Secara teori, terapi sengat lebah ini cukup efektif mematikan virus HIV. Untuk membuktikannya, ITD Unair akan mempraktekkan terapi terhadap para pasien AIDS.
”Sebenarnya, kami sedang mengajukan bantuan untuk ini. Tetapi banyak teman (pasien) yang mendesak dan mengajukan diri diterapi. Insyaallah minggu depan sudah bisa dilakukan. Pak James Hutagalung (Ketua Tim Peneliti Pusat Studi Perlebahan) dan dr Rudiansyah akan menyiapkan perangkatnya,”terang Nasron yang pernah menyabet  gelar dosen terbaik nasional pada 1993 silam.
Sebelum diterapi, pasien akan diukur dulu tingkat kekebalan tubuhnya, agar bisa dibandingkan setelah disengat.
Jika  tingkat kekebalannya sesuai, maka mulai bisa dilakukan erapi. Terapi sengatan lebah akan dilakukan di bagian leher seminggu sekali dalam waktu tiga bulan. ”Setelah tiga bulan kami akan melihat perkembangannya. Kalau jumlah virusnya turun. Kekebalan tubuh naik, quality of life naik. Berarti umur harapan hidupnya insyaallah menjadi lebih panjang,”katanya.
Terapi ini berlaku untuk semua stadium karena intinya ada membunuh virus HIV dalam tubuh.
Terapi ini diharapkan bisa memecahkan masalah penyakit HIV/AIDS yang sampai saat ini dianggap belum ada obatnya. Selain bisa menolong pasien dan memberi harapan pada keluarganya, terapi ini juga bisa meningkatkan taraf hidup petani lebah yang pada akhirnya akan mendongkrak faktor ekonomi.
Disinggung kemungkinan diproduksi masal dalam bentuk ekstrak atau cair, Nasron mengakui arahannya memang kesana, bahkan sudah ada BUMN yang tertarik memproduksinya. Namun untuk tahap awal ini baru sebatas penelitian tentang sengatan lebah.
Menariknya, ide penelitian ini ternyata berawal dari memahami Alquran surat An Nahl ayat 68-69 yang tertulis: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah di mudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir.
”Setelah membaca dan mempelajari ayat ini, saya sebagai dokter dan akademisi lalu mencari pembuktian secara ilmiah. Ternyata memang di dalam lebah itu terdapat madu, bee venom,  bee valen, propolis, royal jelli yang sangat berguna untuk kesehatan. Semoga penelitian ini bisa bermanafaat untuk kehidupan manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar