Penyakit HIV/AIDS yang selama ini menjadi momok menakutkan tak lama
lagi akan ada obatnya. Saat ini Tim Peneliti Pusat Studi Perlebahan,
Lembaga Penyakit Tropik/Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas
Airlangga Surabaya sedang mengaji khasiat lebah untuk mematikan virus
HIV (human immunodeficiency virus) yang menjadi penyebab penyakit AIDS.
Bagian lebah yang berguna mematikan virus HIV adalah bee venom atau
racun yang dikeluarkan dalam sengatan lebah. Sementara propolis (lem
lebah) berguna untuk meningkatkan ketahanan tubuh.
Kepala ITD Unair Prof Dr Nasronudin mengatakan, bee venom ini bukan hanya menghambat replikasi, tapi langsung membunuh virusnya.
”Sekali
menyengat lebah akan mengeluarkan nano molekul. Nano molekul ini akan
masuk aliran darah, mencari dan menemukan sel yang terpapar virus hiv.
Maka sel itu akan dikejar dan dibunuh, tapi tidak pengaruhi sel yang
lain,”terang Nasron saat dikonfirmasi, Rabu (18/9/2013).
Secara teori, terapi sengat lebah ini cukup efektif mematikan virus
HIV. Untuk membuktikannya, ITD Unair akan mempraktekkan terapi terhadap
para pasien AIDS.
”Sebenarnya, kami sedang mengajukan bantuan untuk ini. Tetapi banyak
teman (pasien) yang mendesak dan mengajukan diri diterapi. Insyaallah
minggu depan sudah bisa dilakukan. Pak James Hutagalung (Ketua Tim
Peneliti Pusat Studi Perlebahan) dan dr Rudiansyah akan menyiapkan
perangkatnya,”terang Nasron yang pernah menyabet gelar dosen terbaik
nasional pada 1993 silam.
Sebelum diterapi, pasien akan diukur dulu tingkat kekebalan tubuhnya, agar bisa dibandingkan setelah disengat.
Jika tingkat kekebalannya sesuai, maka mulai bisa dilakukan erapi.
Terapi sengatan lebah akan dilakukan di bagian leher seminggu sekali
dalam waktu tiga bulan. ”Setelah tiga bulan kami akan melihat
perkembangannya. Kalau jumlah virusnya turun. Kekebalan tubuh naik,
quality of life naik. Berarti umur harapan hidupnya insyaallah menjadi
lebih panjang,”katanya.
Terapi ini berlaku untuk semua stadium karena intinya ada membunuh virus HIV dalam tubuh.
Terapi ini diharapkan bisa memecahkan masalah penyakit HIV/AIDS yang
sampai saat ini dianggap belum ada obatnya. Selain bisa menolong pasien
dan memberi harapan pada keluarganya, terapi ini juga bisa meningkatkan
taraf hidup petani lebah yang pada akhirnya akan mendongkrak faktor
ekonomi.
Disinggung kemungkinan diproduksi masal dalam bentuk ekstrak atau
cair, Nasron mengakui arahannya memang kesana, bahkan sudah ada BUMN
yang tertarik memproduksinya. Namun untuk tahap awal ini baru sebatas
penelitian tentang sengatan lebah.
Menariknya, ide penelitian ini ternyata berawal dari memahami Alquran
surat An Nahl ayat 68-69 yang tertulis: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada
lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di
tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap
(macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah di mudahkan.
Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam
warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan)
bagi orang-orang yang berpikir.
”Setelah membaca dan mempelajari ayat ini, saya sebagai dokter dan
akademisi lalu mencari pembuktian secara ilmiah. Ternyata memang di
dalam lebah itu terdapat madu, bee venom, bee valen, propolis, royal
jelli yang sangat berguna untuk kesehatan. Semoga penelitian ini bisa
bermanafaat untuk kehidupan manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar